Pengendalian Inflasi Harus Menjadi Perhatian Utama

Inflasi Kabupaten Berau per Januari lalu tercatat sebesar 0,28% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,94. Angka ini menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 2,69%. Selain itu, pada awal tahun ini, tidak terjadi kenaikan harga komoditas, sehingga masyarakat masih dapat menjangkau harga kebutuhan pokok di pasaran.
“Kita harus tetap waspada, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi. Permintaan yang tinggi pada masa ini cenderung menyebabkan kenaikan kebutuhan pokok secara signifikan, yang dapat memicu kelangkaan stok di pasaran,” ungkap Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas saat menghadiri acara Pembukaan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah, kamis (20/3/2025) pagi tadi, di Ruang Rapat Sangalaki, Lantai 2 Kantor Bupati Berau.
Untuk itu menurut Sri Juniarsih pengendalian inflasi harus menjadi perhatian utama. Keberadaan kios penyeimbang di Pasar Aji Dilayas, yang telah diresmikan oleh PJ Gubernur pada Oktober 2024 lalu, diharapkan dapat berkontribusi secara optimal dalam menjaga stabilitas harga.
Selain itu, sambung Sri Juniasih, edukasi kepada masyarakat, terutama pelaku UMKM, harus segera dilaksanakan. “Secara khusus, saya meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Berau bersama OPD terkait untuk terus memantau pasokan, terutama ketersediaan beras Bulog, serta memastikan distribusi yang lancar melalui distributor dan pedagang pasar, Kita harus memastikan pasokan beras mencukupi menjelang dan selama Hari Raya Idul Fitri,” ungkap Sri Juniarsih.
Disampaikan pula, bahwa upaya pengendalian inflasi ini menuntut pemerintah, untuk mampu menekan angka inflasi dengan berbagai strategi, termasuk pemberdayaan petani lokal. Hasil panen petani lokal perlu dioptimalkan agar dapat diakses oleh masyarakat dengan harga yang bersaing tanpa mengorbankan kesejahteraan para petani maupun ekosistem agraris secara keseluruhan.
“ Kami juga berharap adanya dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, agar kebijakan pengendalian inflasi di Kabupaten Berau dapat terlaksana dengan baik dan sesuai harapan kita,” pungkasnya.
Sementara itu sebelumnya Plt Kabag Ekonomi Setda Berau, H.Syafri melaporkan bahwa saat ini inflasi di Kabupaten Berau berada di 2,6%, di atas dari inflasi provinsi Kaltim yaitu sebesar 1,7%. Ini cukup memberikan dampak yang signifikan kepada perekonomian masyarakat.
“Ada hal-hal yang kita telah lakukan dalam rangka untuk penekanan angka inflasi yaitu, memastikan ketersediaan pasokan pangan dengan cara kerjasama dengan para pemasok distributor,” Urai Syafri dihadapan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas.
Menurut Syafri gerakan menanam cabe secara serentak bersama dengan masyarakat., perluasan area tanam kebutuhan pokok, memastikan kelancaran distribusi pangan dan kebutuhan pokok dengan pemantauan di gudang, melakukan pemantauan distribusi bahan bakar bersubsidi dan gas bersubsidi berjalan dengan baik. Memastikan keterjangkauan harga bahan pokok serta pangan dengan cara sidak ke pasar khususnya di gudang distributor, dan melakukan gerakan pasar murah bersama dengan OPD terkait.
“Kabupaten Berau mempunyai potensi inflasi yang cukup signifikan terlebih pada bulan Februari 2025 Kabupaten Berau mengalami deflasi sebesar 0,56 %. Harga tiket pesawat saat ini cukup mahal, karena telah mengalami kenaikan harga, namun sempat juga mendapatkan diskon harga tiket. Diskominfo Berau (Af/Oz)