Diresmikan Dirjen IKMA Kemenperin, Sentra Tenun Sukan Tengah Padukan Tradisi, Ekonomi, dan Wisata


TANJUNG REDEB – Kabupaten Berau memiliki sebuah warisan budaya berupa kerajinan tenun yang terdapat di Kampung Sukan Tengah, Kecamatan Sambaliung. 

Selama bertahun-tahun, tenun dari Berau hanya dianggap sebagai bagian adat istiadat yang lebih sering dibuat untuk keperluan lokal daripada untuk pasar.

Untuk menjadikan tenun Berau lebih dihargai di pasaran, Sentra Tenun Sukan Tengah diresmikan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, Selasa (20/5/2025).

Sentra Tenun Sukan Tengah yang dibangun dengan dukungan Alokasi Dana Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian pada 2022 dan 2024 ini bukan hanya tempat produksi kain, tetapi juga menjadi wadah yang memadukan tradisi dan inovasi.

Reni Yanita mengatakan Sentra Tenun Sukan Tengah menjadi komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat IKM daerah dan keberlanjutan sentra tenun di Bumi Batiwakkal.

“Tenun dari Berau punya potensi besar, tetapi kita harus memastikan pengelolaan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Ia juga memberikan catatan penting perlunya membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah limbah cair dari industri tenun agar tetap ramah lingkungan.

Reni meminta Pemkab Berau memberikan perhatian lebih kepada sektor IKM tenun, seperti penyiapan bahan baku.

“Jangan sampai Sumber Daya Manusia (SDM) sudah dilatih dan sudah melakukan pemasaran dengan baik, tetapi mengalami kendala pada bahan baku,” ujar Reni.

Wakil Bupati Berau, Gamalis, berharapan agar sentra tenun dapat membawa kemajuan ekonomi dan budaya, khususnya bagi masyarakat di Sukan Tengah.

“Kita harap sentra tenun ini mampu mendorong kreativitas para pengrajin dalam menghasilkan produk berkualitas. Bukan hanya bicara soal keindahan motifnya, tapi juga daya saing di pasar,” ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan sentra tenun ini membuka peluang untuk memperkuat hubungan antara perajin dan konsumen. Lokasinya yang terpusat akan menjadikan proses pemasaran produk menjadi lebih mudah.

“Dengan lokasi yang terpusat orang lebih gampang kalau mau mencari tenun dari Berau. Keuntungan lainnya dapat meningkatkan pendapatan perajin dan berdampak pada perekonomian daerah,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menjelaskan, lokasi Sentra Tenun Sukan Tengah ditetapkan melalui SK Bupati Nomor 413 Tahun 2021. Selain di Kampung Sukan Tengah, sentra tenun juga ada di Kampung Tumbit Melayu dan Kampung Sei Bebanir Bangun. 

“Sentra ini melibatkan 20 perajin aktif di Sukan Tengah, 7 di Tumbit Melayu, dan 10 di Sei Bebanir Bangun,” terang Eva.

Eva menambahkan, beberapa fasilitas pendukung masih perlu dibenahi untuk meningkatkan daya tarik kawasan ini.

“Kami berencana menambahkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan kantin atau food court. Dengan fasilitas tersebut, sentra tenun juga dapat berfungsi sebagai destinasi wisata,” paparnya.

Selain itu, Eva menjelaskan, diversifikasi produk tenun menjadi fokus utama. Pihaknya telah melakukan pelatihan bagi perajin untuk menciptakan produk turunan, seperti tas berbahan tenun yang dipadukan dengan kulit dan anyaman rotan yang bisa memberi nilai tambah pada produk sekaligus memperluas pasar.

“Jadi bukan hanya kain tenun, tapi banyak pilihannya,” tutupnya. (*/Adv)

 

 

Berita Terkait

Top