Pembangunan PLTA Kayan Minta Libatkan Masyarakat Lokal


Pembangunan PLTA Kayan Minta Libatkan Masyarakat Lokal Pembangunan PLTA Kayan Minta Libatkan Masyarakat Lokal

Bupati Bulungan, Syarwani meminta agar proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) melibatkan masyarakat lokal.

 

Hal itu disampaikan Bupati saat menghadiri syukuran yang digelar PT Kayan Hydro Energy (KHE) di lokasi PLTA Kayan beberapa waktu lalu. Harapannya, investasi ini dapat memberi dampak pada peningkatan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja lokal.

 

“Salah satu yang kita harapkan di sini adalah keterlibatan masyarakat yang ada wilayah Kecamatan Peso untuk dapat terlibat langsung bekerja di proyek ini, sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya masing-masing,” kata Bupati. 

 

Dalam hal penyiapan SDM lokal untuk menangkap peluang kerja di mega proyek ini, pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi SDM di daerah. Ini dinilai perlu supaya ke depan kapasitas masyarakat lokal bisa ditingkatkan.

 

Selain itu, Bupati juga berharap realisasi dari kegiatan proyek PLTA Kayan tersebut bisa berjalan lebih cepat dan lancar. “Dari KHE telah menyampaikan bahwa target 2027 sudah bisa terlaksana (dengan target rampung keseluruhan 2035),” katanya.

 

Bupati mengaku yakin bahwa pembangunan PLTA Kayan ini akan memperhatikan aspek lingkungan yang ada. Oleh karena itu, diharapkan capaian energinya dapat diwujudkan dan kelestarian lingkungan juga tetap terjaga.

 

Untuk diketahui, sejak tahun 2011, PT KHE telah melakukan berbagai kegiatan terhadap pembangunan PLTA Kayan tersebut, baik itu di lapangan maupun di pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 

Sesuai rencana, PLTA Kayan ini akan menghasilkan energi dengan kapasitas 9.000 MW. Proyek dengan total investasi mencapai USD 17,8 miliar ini pun diklaim bakal menjadi hydro power terbesar di Asia Tenggara.

 

Adapun total kapasitas 9.000 MW itu terbagi atas lima bendungan, yang mana bendungan I sebesar 900 MW, bendungan II sebesar 1.200 MW, bendungan II dan IV masing-masing 1.800 MW, serta bendungan V sebesar 3.300 MW. (dkisp)

Berita Terkait

Top