Pengembangan Kedepan, DPRD Kaltara Minta RSUD dr. Jusuf SK Dibuatkan DED
Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dr. Jusuf SK di Kota Tarakan, Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Provinsi Kaltara Yancong menyarankan supaya dibuatkan Detail Engineering Design (DED).
Saran tersebut, disampaikan saat Komisi 4 DPRD Provinsi Kaltara melakukan sidak ke RSUD dr. Jusuf SK pekan lalu. Ia meminta supaya bangunan rumah sakit lama yang berada dibelakang bangunan baru, dibuatkan DED.
“Saya minta supaya bangunan-bangunan dibelakang itu dibuatkan DED secara menyeluruh, karena sudah berumur dan harus dibangun yang baru. Untuk sumber dananya hanya bisa dari APBD provinsi atau usahan di DAK (Dana Alokasi Khusus) di pusat,” katanya.
Ia juga menyarankan supaya kantor manajemen dengan pelayanan kesehatan dipisahkan. Sehingga ruangan yang ada bisa difungsikan untuk kamar ruang inap pasien.
“Saya juga sarankan kantor manajemen kalau bisa dipindahkan ke gedung yang lama, supaya di gedung baru difokuskan untuk pusat pelayanan dan perawatan. Kan selama ini keluhannya kamarnya kurang,” ujarnya.
Yancong berharap ini bisa menjadi perhatian dalam pemenuhan kebutuhan kamar untuk perawatan. Saat ini, kamar rawat inap tersedia kurang lebih ada 300 kamar.
“Kasihan juga rumah sakit ini, kayaknya auranya sudah berkurang kita berharap ini bisa kembali bergairah lagi supaya pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara Usman mengatakan bahwa sebelumnya sudah ada rencana pengembangan RSUD dr. Jusuf SK. Melihat kapasitas jumlah kamar dengan pasien yang datang tidak sebanding.
“Memamg butuh pengembangan rumah sakit ini, karena kalau kita lihat kapasitas dengan jumlah pasien yang berobat tidak memungkinkan. Jadi harus butuh pengembangan,” jelas Usman.
Bahkan RSUD dr. Jusuf SK, akan membangun ruang bedah sentral. Saat ini, sudah diusulkan pembangunannya.
“Kalau kita lihat jumlah pengunjung rumah sakit ini cukup tinggi, sehingga kondisinya membuat antrean cukup panjang. Ya itu memang kondisi rumah sakit kita kapasitasnya masih terbatas,” tutupnya. **(dkisp)